Lafaz Niat Wudhu’: Bekal Awal Menuju Kesucian

Wudhu bukan hanya sekadar membasuh anggota tubuh dengan air. Ia adalah ibadah yang menjadi pintu masuk menuju salat, tilawah, dan ibadah-ibadah lainnya. Dan di antara rukun utamanya adalah niat, yang menjadi penentu sah atau tidaknya wudhu seseorang.

Lafaz Niat Wudhu dalam Bahasa Arab

نَوَيْتُ الْوُضُوءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَصْغَرِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitul wudhu’a liraf’il hadatsil ashghari fardhan lillaahi ta’ala
Artinya: Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil, fardu karena Allah Ta’ala.

Kapan Niat Diniatkan?

Menurut Madzhab Syafi’i, niat adalah rukun pertama dalam wudhu, dan wajib dihadirkan bersamaan dengan membasuh wajah pertama kali. Tidak boleh terlambat atau didahulukan terlalu jauh.

Imam An-Nawawi رحمه الله berkata:
“وَأَوَّلُ فُرُوضِ الْوُضُوءِ النِّيَّةُ عِنْدَ غَسْلِ الْوَجْهِ، وَلاَ يُجْزِئُ تَقْدِيمُهَا.”
(Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, 1/356)

Letak Niat: Di Hati, Bukan Sekadar Ucapan

Dalam fiqih Syafi’iyah, niat itu tempatnya di dalam hati, bukan di lisan. Namun melafazkan niat seperti bacaan di atas adalah sunah.

Imam Ar-Ramli رحمه الله menjelaskan:
“وَيُسَنُّ التَّلَفُّظُ بِهَا لِيُوَافِقَ اللِّسَانُ الْقَلْبَ.”

Contoh-Contoh Niat Wudhu Sesuai Kondisi

  • Untuk menghilangkan hadas kecil:
    نَوَيْتُ الْوُضُوءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَصْغَرِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
  • Untuk wudhu sunnah:
    نَوَيْتُ الْوُضُوءَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
  • Untuk memperbarui wudhu:
    نَوَيْتُ الْوُضُوءَ تَجْدِيدًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Penutup

Dalam setiap ibadah, niat adalah kunci utama. Rasulullah ﷺ bersabda:

“إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ…”
“Sesungguhnya segala amal tergantung pada niatnya…” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ilustrasi Niat Wudhu

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top